Kesenian Masyarakat Bali, Kehilangan Karisma Berita Peristiwa - Berita Peristiwa

Jumat, 30 Oktober 2009

Taksu-Memasak dan Sejarah


Klinik Seni Taksu - Memasak dan Sejarah

by Pitra Hutomo last modified 2009-07-01 14:36

Pameran ini berangkat dari sebuah perdebatan panjang tentang tragedi kemanusiaan yang terjadi di Bali sepanjang perjalanan sejarah ini (1965). Sejarah peradaban manusia adalah sejarah penaklukan, sejarah penindasan, dan penghilangan antara sesamanya. Salah satunya pembantaian besar-besaran terhadap orang yang dituduh anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Tema pameran mencoba mencari kaitan antara memasak dan sejarah. Memasak sebagai aktivitas mengolah sesuatu (bahan makanan dan bumbu) sedangkan sejarah sebagai hasil racikan gurih penuh bumbu mitos atau heroisme oleh pihak penguasa, yang terkadang terlewat gurih sehingga menyerupai babad dan mitologi. Hubungan yang terlihat adalah seputar “kegiatan meracik dan hasilnya”, apabila dilebarkan mungkin persilangan dua tema tersebut kelak dapat menghasilkan panduan-panduan seperti “Sejarah Memasak”, “Memasak dan Sejarah”, atau mungkin “Memasak Sejarah”.Yang terakhir itu bisa berkonotasi "memasak sejarah hingga matang untuk disajikan di atas meja makan" (lihat: katalog pameran "Memasak dan Sejarah"). Visualisasi di ruangan pameran "Memasak dan Sejarah" menampilkan keberagaman medium, mulai dari lukisan, woodcut, fotokopi, instalasi, performance art dan video. Performance yang hadir dalam pameran tersebut, sebagai pembuka peresmian pameran "Memasak dan Sejarah" berupa demo memasak dalam ruang pameran dengan bahan dasar umbi ketela pohon yang langsung dibawa dari Bali. Keberagaman medium ini tergabung menjadi satu dalam sebuah karya kolektif. (Sumber: http://gudeg.net/news/2004/06/2464/Pameran-Memasak-dan-Sejarah-Berangkat-dari-Perdebatan-Tragedi-Kemanusiaan.html). Ada juga Artist Talk, Pemutaran film "Bali tahun 30an" dan "Mass Grave", disusul diskusi bersama Dr. Budiawan sebagai narasumber. Pameran ini dikerjakan oleh komunitas Klinik Seni Taxu, Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar